×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

الأعضاء الكرام ! اكتمل اليوم نصاب استقبال الفتاوى.

وغدا إن شاء الله تعالى في تمام السادسة صباحا يتم استقبال الفتاوى الجديدة.

ويمكنكم البحث في قسم الفتوى عما تريد الجواب عنه أو الاتصال المباشر

على الشيخ أ.د خالد المصلح على هذا الرقم 00966505147004

من الساعة العاشرة صباحا إلى الواحدة ظهرا 

بارك الله فيكم

إدارة موقع أ.د خالد المصلح

/ / Ucapan Imam Ketika Merapikan Barisan: Shalatlah Seperti Shalat Orang yang Akan Berpisah!

مشاركة هذه الفقرة WhatsApp Messenger LinkedIn Facebook Twitter Pinterest AddThis

Wahai syaikh yang mulia, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bolehkah ucapan imam: “Shalluu Shalata Muwaddi’in” (Shalatlah kalian seolah-olah shalat orang yang akan berpisah) saat merapikan barisan? قول الإمام عند تسوية الصفوف: صلوا صلاة مودع

المشاهدات:4705

Wahai syaikh yang mulia, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bolehkah ucapan imam: “Shalluu Shalata Muwaddi’in” (Shalatlah kalian seolah-olah shalat orang yang akan berpisah) saat merapikan barisan?

قول الإمام عند تسوية الصفوف: صلوا صلاة مودع

الجواب

Segala puji hanya milik Allah Rabbsemesta alam, dan aku bershalawat dan memberi salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan seluruh sahabatnya.

Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, amma ba’du:

Yang terbaik, hendaknya seorang muslim memang melaksanakan shalat seperti shalat orang yang hendak berpisah. Ada beberapa hadits dari Nabi Shallallahu Alaihi waSallammeskipun dilihat dari sanad-sanadnya tidak lepas dari kelemahan, namun kesemuanya itu menunjukkan hadits tersebut ada asalnya, di antaranya adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad (no. 22987) dan Imam Ibnu Majah (no. 4171) dari hadits Abu Ayyub Al-anshari Radhiyallahu Anhudia berkata, “Seorang pria datang menemui Nabi Shallallahu Alaihi waSallamseraya berkata: Wahai Rasulullah, ajarkanlah aku dengan ringkas. Nabi bersabda, “Apabila engkau mendirikan shalat maka shalatlah seolah-olah engkau akan berpisah, dan janganlah engkau mengucapkan perkataan yang suatu saat nanti justru engkau akan meminta maaf atas ucapanmu itu,serta yakinkan hatimu untuk tidak mengharapkan terhadap apa yang dimiliki manusia.”

Hadits yang seperti itu juga diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuoleh Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Ausath (no. 4427), serta hadits lainnya dari para sahabat Radhiyallahu Anhum. Hanya saja di dalam hadits-hadits ini tidak terdapat keterangan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi waSallammengucapkan demikian saat merapikan barisan.Namun,seandainya imam mengucapkan demikian maka yang tepat dalam masalah ini adalah tidak mengapa. Terlebih jika adanya kebutuhan untuk mengatakan hal itu, disebabkan adanya kegundahan atau kesibukan yang terkadang menghalangi hadirnya hati. Wallahu A’lam.

 

Saudara kalian,

Prof. Dr. Khalid Al-Mushlih

 4/1/1429 H


الاكثر مشاهدة

1. جماع الزوجة في الحمام ( عدد المشاهدات127318 )
6. مداعبة أرداف الزوجة ( عدد المشاهدات62459 )
9. حكم قراءة مواضيع جنسية ( عدد المشاهدات58517 )
11. حکم نزدیکی با همسر از راه مقعد؛ ( عدد المشاهدات55640 )
12. لذت جویی از باسن همسر؛ ( عدد المشاهدات55145 )
13. ما الفرق بين محرَّم ولا يجوز؟ ( عدد المشاهدات51740 )
14. الزواج من متحول جنسيًّا ( عدد المشاهدات49866 )
15. حكم استعمال الفكس للصائم ( عدد المشاهدات44171 )

مواد تم زيارتها

التعليقات


×

هل ترغب فعلا بحذف المواد التي تمت زيارتها ؟؟

نعم؛ حذف