Ada seorang Imam Masjid yang belum pernah kami lihat penyimpangannya dalam masalah akidah, hanya saja ia bergabung dengan jamaah tasawuf (sufi) yang mengadakan acara maulid Nabi, dan kami mengetahuinya kalau mereka di acara tersebut membaca Qashidah Al-Bushiri. Apakah boleh shalat di belakang imam tersebut? Bagaimana dengan perkataan: “Pada asalnya orang yang membaca QashidahAl-Bushiridan hadir pada acara maulid adalah termasuk ahlul bid’ah yang menyebabkan kekufuran sehingga tidak boleh shalat di belakang mereka”? إمام مسجد لم نر منه أي مخالفة عقدية، إلا أنه ينضم إلى جماعة متصوفة تقيم الموالد ونعرف من أهل الموالد أنهم يقرؤون قصيدة البوصيري، هل تجوز الصلاة خلفه ونقول: إن الأصل فيمن يقرأ تلك القصيدة ويحضر الموالد أنهم من أهل البدع المكفرة التي لا تجوز الصلاة خلفهم؟

Alhamdulillah, shalawat, salam, dan keberkahan semoga terlimpah kepada Rasulullah, beserta keluarga dan para sahabatnya. Amma ba’du.

Dengan memohon taufik dari Allah Ta’ala, jawaban dari pertanyaan Anda adalah sebagai berikut:

Hukumnya boleh shalat di belakang imam seperti ini, adapun yang engkau sebutkan mengenai acara-acara maulid dan membaca Qashidah Al-Bushiri,hal itu bukan termasuk bid’ah yang menyebabkan kekufuran. Meskipun di dalam qashidah tersebut terdapat unsur ghuluw (melampaui batas) yang kurang baik di beberapa bait syairnya, akan tetapi hal itu termasuk yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia karenadendangan pelantun dan pembacanya membuat meleka terlena dari kesalahan yang ada di dalamnya. Maka bersungguh-sungguhlah Anda untuk menasehatinya dan menunjukkannya pada kebenaran, semoga AllahTa’alamemberi taufiq kepada semuanya.

Saudara Kalian,

Khalid bin ‘Abdillah Al-Mushlih

08/11/1424 H