Segala puji hanya milik Allah Rabbsemesta alam, dan aku bershalawat dan memberi salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan seluruh sahabatnya.
Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, amma ba’du:
Yang terbaik, hendaknya seorang muslim memang melaksanakan shalat seperti shalat orang yang hendak berpisah. Ada beberapa hadits dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi waSallammeskipun dilihat dari sanad-sanadnya tidak lepas dari kelemahan, namun kesemuanya itu menunjukkan hadits tersebut ada asalnya, di antaranya adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad (no. 22987) dan Imam Ibnu Majah (no. 4171) dari hadits Abu Ayyub Al-anshari Radhiyallahu ‘Anhudia berkata, “Seorang pria datang menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi waSallamseraya berkata: Wahai Rasulullah, ajarkanlah aku dengan ringkas. Nabi bersabda, “Apabila engkau mendirikan shalat maka shalatlah seolah-olah engkau akan berpisah, dan janganlah engkau mengucapkan perkataan yang suatu saat nanti justru engkau akan meminta maaf atas ucapanmu itu,serta yakinkan hatimu untuk tidak mengharapkan terhadap apa yang dimiliki manusia.”
Hadits yang seperti itu juga diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuoleh Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Ausath (no. 4427), serta hadits lainnya dari para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Hanya saja di dalam hadits-hadits ini tidak terdapat keterangan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi waSallammengucapkan demikian saat merapikan barisan.Namun,seandainya imam mengucapkan demikian maka yang tepat dalam masalah ini adalah tidak mengapa. Terlebih jika adanya kebutuhan untuk mengatakan hal itu, disebabkan adanya kegundahan atau kesibukan yang terkadang menghalangi hadirnya hati. Wallahu A’lam.
Saudara kalian,
Prof. Dr. Khalid Al-Mushlih
4/1/1429 H