×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

Permintaan Formulir Fatwa

Captcha yang salah

Fatwa / Puasa / Apakah Puasa Hari Arafah Dapat Menghapus Dosa-Dosa Orang Yang Melakukan Kemaksiatan Secara Terang-Terangan?

Views:3329
- Aa +

Apakah puasa hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa orang yang melakukannya secara terang-terangan?

هل صيام يوم عرفة يكفر الذنوب المجاهر بها؟

Menjawab

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala Rabb semesta alam. Shalawat, salam, dan keberkahan semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, keluarganya, dan para shahabatnya. Amma ba'du:

Dengan memohon taufik kepada Allah Ta'ala kami akan menjawab pertanyaanmu, kami katakan:

Intinya, melakukan kemaksiatan secara terang-terangan termasuk di antara dosa-dosa besar. Di dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Semua umatku akan diselamatkan." Yaitu seluruh umat Islam diharapkan mendapatkan keselamatan dari dosa, pengaruh dosa, keburukan dosa, dan bahaya dosa di dunia dan di akhirat. Kecuali mujahirun. Siapakah yang dimaksud dengan mujahirun? Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan,bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan dosa, lalu dia bermalam dengan ditutupi aibnya oleh Allah Ta'ala, kemudian dia bangun pagi dan menyingkap penutup Allah Ta'ala itu dari aibnya. Dia berkata, "Saya telah melakukan ini dansaya telah melakukan itu." Dia menceritakan bahwa dia telah berzina atau mencuri, padahal Allah Ta'ala telah menutupi dan menyembunyikan aib, dosa, dan keburukannya di hadapan manusia.

Perbuatan itu menunjukkan tentang lemahnya iman di dalam hatinya,dan bahwa di dalam hatinya tidak ada pengagungan terhadap Allah Azza wa Jalla, serta di dalam hatinya tidak ada rasa malu terhadap para makhluk. Seandainya di dalam hatinya ada rasa malu dan keimanan, maka pastilah dia tidak akan terang-terangan dengan amal perbuatannya yang buruk.

Akan tetapi, apakah jika dia melaksanakan ibadah haji atau berpuasa Arafah, dosa-dosanya akan dihapuskan? Di antara para ulama ada yang berpendapat bahwa amal-amal shalih itu tidak dapat menghapuskan dosa-dosa besar yang selalu dilakukan oleh seseorang. Oleh karena itu, apabila dia selalu melakukan dosa, maka dia selalu berada di dalam dosa. Sampaipun jika dosa-dosanya yang lalu telah dihapuskan, maka dia tetap terancam mendapatkan hukuman selama dia terus melakukan dosa itu secara terang-terangan.

Akan tetapi,jika dia melakukan dosa secara terang-terangan sesekali, lalu dia diberi nasehat dan menyesalinya, maka itu termasuk dalam dosa-dosa yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala:

﴿قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ﴾{الزمر:53}

Artinya: "Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53).

Mahasuci Allah Ta'ala Dzat yang meleburkan dosa-dosa dengan ampunan-Nya, yang mencairkan keburukan dan kesalahan sebesar apapun dengan kasih sayang dan kemaafan-Nya. Oleh karena itu, seseorang tidak boleh berputus asa terhadap kasih sayang Allah Ta'ala. Sampaipun jika dia pernah melakukan dosa secara terang-terangan, maka sesungguhnya dia harus kembali dan bertobat; dan Allah Ta'ala mencintai orang-orang yang selalu bertobat dan mencintai orang-orang yang selalu bersuci.


Topik yang Dilihat

1.

×

Apakah Anda benar-benar ingin menghapus item yang sudah Anda kunjungi?

Ya, Hapus