×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

Permintaan Formulir Fatwa

Captcha yang salah

Fatwa / aqeedah / Lima pertanyaan seputar Al-asma was-shifat

Views:19252
- Aa +

Pertanyaan pertama: Apakah Allah disifati dengan jamaal (keindahan), dan diberi nama dengannya (Al-Jamiil)?

Kedua : Apakah Allah disifati dengan ma’rifah (pengetahuan), karena hadits :

((تَعَرَّفْ عَلَى اللَّهِ فِيْ الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِيْ الشِّدَّةِ))

Artinya: ”Ingatlah Allah dalam waktu lenggang, niscaya Dia akan mengenalmu di saat sempit?”

Ketiga: Apakah pernyataan : [آنَسَكَ اللهُ] (semoga Allah menghilangkan rasa keterasinganmu) dibenarkan? Dan apakah Al-Uns (penghilang rasa keterasingan) merupakan sifat Allah subhanahu?

Keempat: Apakah pernyataan : [اللهُ يَصُوْنُ وَلَدَكَ] (semoga Allah menjaga anakmu) Dibenarkan?

Kelima: Apakah Al-Haq termasuk nama-nama Allah?

خمسة أسئلة في الأسماء والصفات

Menjawab

Segala puji hanya milik Allah, shalawat, salam dan keberkahan atas Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau.  
Amma ba’du.

Jawaban pertanyaan pertama: Benar, Allah Ta’ala disifat dengan sifat keindahan, sebagaimana tertuang dalam shahih Muslim (91), dari jalan Ibrahim An-Nakha’i, dari Alqamah, dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

((إِنَّ اللَّهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ))

Artinya: “Sesungguhnya Allah itu indah, suka akan keindahan”.
Dan Al-Jamil termasuk asma`ul husna (nama-nama Allah yang sempurna); telah datang penyebutannya pada hadits yang mencatat asma`ul husna, yaitu hadits yang telah disepakati oleh para ulama bahwasannya tidak sah disandarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Ibnul Qayyim memasukkannya kedalam asma`ul husna pada bait syair:

وَهُوَ الجَمِيْلُ عَلَى الحَقِيْقَةِ كَيْفَ لَا ***  وَجَمَـالُ سَائِرِ هذِهِ الأَكْوَانِ
مِنْ بَعْضِ آثَـارِ الجَمِـيْلِ فَرَبُّهَا *** أَوْلَى وَأَجْدَرُ عِنْدَ ذِي العِرْفَانِ
فَجَمَالُهُ باِلذَّاتِ وَالأَوْصَـافِ *** وَالأَفْعَـالِ وَالأَسْمَاءِ بِالبُرْهَانِ

Artinya :
Dialah Al-Jamil (Yang Maha indah) dengan sebenarnya, kenapa tidak?
Sedang keindahan seluruh alam
Sebagian dari pengaruh Al-Jamil, maka penciptanya
Berhak dan lebih, menurut ahli pengetahuan
Karena keindahan-Nya dengan dzat dan sifat-Nya
Perbuatan dan nama-namanya dengan bukti

Jawaban pertanyaan kedua: Sebagian ahli ilmu membedakan antara Al-Ilmu (ilmu) dan Al-Ma’rifah (pengetahuan), Al-Ma’rifah adalah menangkap sesuatu melalui proses berfikir dan tadabbur, berbeda dengan ilmu, maka Al-Ma’rifah ini ilmu yang terbatas, sebagian lainnya berkata: Al-Ma’rifah itu ilmu yang didahului oleh lupa atau kebodohan, oleh karenanya Allah Ta’ala tidak disifati dengannya, begitu menurut mereka; sebagian yang lain mengatakan: Bahkan Al-Ma’rifah itu persamaan kata dari ilmu, maka diperkenankan untuk disifati dengannya, atau pernyataan: Allah –Yang Maha agung dan luhur- mengetahui, mereka berdalil dengan hadits riwayat Ahmad dari beberapa jalan, dari Ibnu 'Abbas : Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:    

((تَعَرَّفْ عَلَى اللَّهِ فِيْ الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِيْ الشِّدَّةِ))

Artinya: ”ingatlah Allah dalam waktu lenggang, niscaya Dia akan mengenalmu di saat sempit”.

Jawaban pertanyaan ketiga: Tidak mengapa pernyataan [آنَسَكَ اللهُ] (semoga Allah menghilangkan rasa keterasinganmu), karena ini adalah doa agar Allah memberi rasa aman, ketenangan dan lapang, sebagaimana permintaan hamba lainnya agar Allah memberi dia kebaikan ini dan itu; adapun mensifati Allah dengan Al-Uns (penghilang rasa keterasingan), maka aku belum tahu, akan tetapi itu merupakan pekerjaan Allah, dan Allah maha berkehendak terhadap segala sesuatu, dan pekerjaan adalah satu jenis sifat pelaku. Wallahu a’lam.
 

Jawaban pertanyaan keempat: Tidak mengapa dengan pernyataan itu, karena termasuk doa meminta penjagaan dan perlindungan dari keburukan, sebagaimana jawaban pada pertanyaan yang lalu.

Jawaban pertanyaan kelima : Benar, Al-Haq adalah nama Allah –Yang Maha agung dan Maha tinggi-, terdapat di beberapa tempat dalam kalamullah Al-Qur’an, di antaranya, firman Allah Ta’ala :

﴿ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلاهُمُ الْحَقِّ﴾ (الأنعام: 62)

Artinya: ”Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang (Al-Haq) sebenarnya.” (QS. Al-An’am: 62).
Dan firman-Nya:

﴿فَذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمُ الْحَقُّ فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلالُ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ﴾ (يونس: 32)

Artinya: ”Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Rabb kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS. Yunus: 32).
Dan firman-Nya:

﴿فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ﴾ (طـه: 114)

Artinya:”Maka Maha Tinggi Allah Raja Al-Haq Yang sebenar-benarnya”. Thahaa : 114.
Dan firman-Nya:

﴿ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ﴾ (الحج: 6)

Artinya: ”Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq.” (QS. Al-Hajj: 6).
Dan firman-Nya:

﴿وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ﴾ (النور:25)

Artinya: ”Dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya).” (QS. An-Nur: 25). Dan ayat-ayat yang lain. Wallahu a’lam.

 

Saudaramu,
Prof. Dr. Khalid Al-Mushlih
19/06/1425 H


Topik yang Dilihat

1.

×

Apakah Anda benar-benar ingin menghapus item yang sudah Anda kunjungi?

Ya, Hapus