Apakah wajib mengqadha puasa sunnah?
هل يجب قضاء صيام النفل؟
Pertanyaan
Apakah wajib mengqadha puasa sunnah?
هل يجب قضاء صيام النفل؟
Menjawab
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala,Rabb semesta alam. Shalawat, salam, dan keberkahan semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, keluarganya, dan para shahabatnya. Amma ba'du:
Dengan memohon taufik kepada Allah Ta'ala kami akan menjawab pertanyaan Anda, kami katakan:
Sebagian ulama berpendapat dianjurkan mengqadha puasa sunnah. Sebagian yang lain berpendapat wajib mengqadhanya. Akan tetapi pendapat yang benar adalah tidak wajib mengqadhanya. Dalilnya adalah hadits Aisyah Radhiyallahu Anhayang ada di dalam Ash-Shahih, bahwasanya pada suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam datang kepadanyadan bersabda, "Apakah kalian memiliki suatu makanan?" Dia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda, "Jika begitu, aku akan berpuasa." Dimana beliau memulai puasa dari sejak siang. Pada hari lainnya beliau datang kepada Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dan mendapatkan makanan, lalu beliau bersabda, "Apa ini?" Dia menjawab, "Itu adalah his (sejenis makanan) yang dihadiahkan untuk kita." Beliau bersabda, "Perlihatkanlah kepadaku." Lalu beliau bersabda, "Sesungguhnya pagi ini aku berpuasa, maka sekarang aku batalkan."
Sehingga itu menunjukkan bahwa orang yang berpuasa sunnah boleh membatalkan puasanya tanpa ada udzur dan dia tidak wajib mengqadhanya. Akan tetapi dia dianjurkan untuk mengqadhanya, apalagi jika puasa itu memiliki sebab, seperti puasa tiga hari di setiap bulan atau yang sejenisnya.
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala,Rabb semesta alam. Shalawat, salam, dan keberkahan semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, keluarganya, dan para shahabatnya. Amma ba'du:
Dengan memohon taufik kepada Allah Ta'ala kami akan menjawab pertanyaan Anda, kami katakan:
Sebagian ulama berpendapat dianjurkan mengqadha puasa sunnah. Sebagian yang lain berpendapat wajib mengqadhanya. Akan tetapi pendapat yang benar adalah tidak wajib mengqadhanya. Dalilnya adalah hadits Aisyah Radhiyallahu Anhayang ada di dalam Ash-Shahih, bahwasanya pada suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam datang kepadanyadan bersabda, "Apakah kalian memiliki suatu makanan?" Dia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda, "Jika begitu, aku akan berpuasa." Dimana beliau memulai puasa dari sejak siang. Pada hari lainnya beliau datang kepada Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dan mendapatkan makanan, lalu beliau bersabda, "Apa ini?" Dia menjawab, "Itu adalah his (sejenis makanan) yang dihadiahkan untuk kita." Beliau bersabda, "Perlihatkanlah kepadaku." Lalu beliau bersabda, "Sesungguhnya pagi ini aku berpuasa, maka sekarang aku batalkan."
Sehingga itu menunjukkan bahwa orang yang berpuasa sunnah boleh membatalkan puasanya tanpa ada udzur dan dia tidak wajib mengqadhanya. Akan tetapi dia dianjurkan untuk mengqadhanya, apalagi jika puasa itu memiliki sebab, seperti puasa tiga hari di setiap bulan atau yang sejenisnya.