Apakah mungkin melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika tidur bukan sesuai sifat dan karakter beliau secara nyata? Dan bagaimana sifat Beliau, sehingga jika aku melihat Beliau aku akan mengenalnya?
رؤية النبي صلى الله عليه وسلم في المنام
Pertanyaan
Apakah mungkin melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika tidur bukan sesuai sifat dan karakter beliau secara nyata? Dan bagaimana sifat Beliau, sehingga jika aku melihat Beliau aku akan mengenalnya?
رؤية النبي صلى الله عليه وسلم في المنام
Menjawab
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Telah datang hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (110) dan Muslim (2266), dari hadits Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
((مَنْ رَآنِيْ فِيْ الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِيْ حَقًّا، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَايَتَمَثَّلُ بِيْ)).
Artinya: ”Siapa yang melihatku ketika tidur, maka dia benar-benar telah melihatku, karena syaithan tidak dapat merubah wujud menjadi aku.”
Dan dalam riwayat Al-Bukhari (6995), dari hadits Abu Qatadah –semoga Allah meridhainya- berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
((وَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَرَاءَى بِيْ)).
Artinya: ”Dan syaithan tidak bisa menampakkan diri sesuai dengan gambaranku.”
Jika seseorang melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mimpi sesuai dengan gambaran dan karakter Beliau yang telah dikenal, maka dia telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan nyata; adapun jika dia melihat bukan pada gambaran beliau yang dikenal, maka yang dilihat itu bukanlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Al-Hakim telah meriwayatkan dalam kitab beliau Al-Mustadrak, dari jalan ‘Ashim bin Kulaib, dari ayahnya, bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Kulaib bin Syihab (ayah ‘Ashim) berkata: Maka aku ceritakan mimpiku kepada Ibnu 'Abbas, aku berharap bahwa yang aku lihat adalah benar-benar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkata: Aku beritahukan bahwa Beliau mirip dengan Al-Hasan bin Ali. Kemudian Ibnu Abbas berkata: ”Beliau memang mirip dengannya”. Al-Hakim berkata hadits ini sanadnya shahih.
Al-Hafizh Ibnu Hajar mengomentari riwayat di atas, setelah beliau menukilnya dalam Fath Al-Bari (12/384): ”Dan sanadnya bagus,” kemudian beliau nukilkan pula dengan sanad yang shahih, dari Ibnu Sirin, bahwasannya jika ada orang yang menceritakan bahwa dia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau berkata: ”Beritahukan kepadaku karakter orang yang telah engkau lihat.” Jika dia memberitahukan karakter yang tidak dia ketahui maka beliau berkata: ”Engkau tidak melihat Beliau.”
Oleh karena itu, apa yang telah engkau lihat tidak mungkin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hanya syaithan yang berusaha memperdayaimu. Wallahul muwaffiq.
Saudaramu,
Prof. Dr. Khalid bin Abdullah Al-Mushlih
13/01/1425 H
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Telah datang hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (110) dan Muslim (2266), dari hadits Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
((مَنْ رَآنِيْ فِيْ الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِيْ حَقًّا، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَايَتَمَثَّلُ بِيْ)).
Artinya: ”Siapa yang melihatku ketika tidur, maka dia benar-benar telah melihatku, karena syaithan tidak dapat merubah wujud menjadi aku.”
Dan dalam riwayat Al-Bukhari (6995), dari hadits Abu Qatadah –semoga Allah meridhainya- berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
((وَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَرَاءَى بِيْ)).
Artinya: ”Dan syaithan tidak bisa menampakkan diri sesuai dengan gambaranku.”
Jika seseorang melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mimpi sesuai dengan gambaran dan karakter Beliau yang telah dikenal, maka dia telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan nyata; adapun jika dia melihat bukan pada gambaran beliau yang dikenal, maka yang dilihat itu bukanlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Al-Hakim telah meriwayatkan dalam kitab beliau Al-Mustadrak, dari jalan ‘Ashim bin Kulaib, dari ayahnya, bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Kulaib bin Syihab (ayah ‘Ashim) berkata: Maka aku ceritakan mimpiku kepada Ibnu 'Abbas, aku berharap bahwa yang aku lihat adalah benar-benar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkata: Aku beritahukan bahwa Beliau mirip dengan Al-Hasan bin Ali. Kemudian Ibnu Abbas berkata: ”Beliau memang mirip dengannya”. Al-Hakim berkata hadits ini sanadnya shahih.
Al-Hafizh Ibnu Hajar mengomentari riwayat di atas, setelah beliau menukilnya dalam Fath Al-Bari (12/384): ”Dan sanadnya bagus,” kemudian beliau nukilkan pula dengan sanad yang shahih, dari Ibnu Sirin, bahwasannya jika ada orang yang menceritakan bahwa dia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau berkata: ”Beritahukan kepadaku karakter orang yang telah engkau lihat.” Jika dia memberitahukan karakter yang tidak dia ketahui maka beliau berkata: ”Engkau tidak melihat Beliau.”
Oleh karena itu, apa yang telah engkau lihat tidak mungkin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hanya syaithan yang berusaha memperdayaimu. Wallahul muwaffiq.
Saudaramu,
Prof. Dr. Khalid bin Abdullah Al-Mushlih
13/01/1425 H